2016, yang di awal tahun penuh
dengan kejutan. Hal yang tak pernah terduga sebelumnya datang secara tiba-tiba.
Di awal tahun ini pertama kalinya tidak ada di kampung halaman, awal tahun ini
berada di suatu tempat yang menurutku tempat yang menyimpan seribu kebahagian
dan kenangan. Merasa senang, yah saya merasa senang dan bersyukur. Makassar
adalah kota saya mengawali tahun 2016 ini. Kota yang dijuluki Kota Daeng ini
telah membuatku terpana akan keindahan pulau dan pantainya. Sumber daya lautnya
sangat melimpah. Bisa lebih merasakan bahwa Indonesia itu memang indah dan kaya
akan alam serta budayanya.
Jika diceritakan, September 2015
saya mengawali kuliah perdana di semester 5 bukanlah di Universitas sendiri
melainkan di Universitas lain yang berada di Kota Makassar, Ayam Jantan dari
Timur dan Jas Merah merupakan julukan untuk Universitas ini, yah Universitas
Hasanuddin adalah Universitas yang saya kunjungi untuk merasakan suasana
belajar yang baru. Selama satu semester Universitas Hasanuddin mengenalkan banyak
hal baru bagi hidup saya. 5 bulan berada di kota yang jauh dengan keberadaan
keluarga menjadi tantangan buat saya, dan budaya serta bahasa yang cukup
berbeda dengan kehidupan sehari-hari menjadi daya tarik tersendiri untuk saya
untuk mengenali kota ini. Jujur saya jatuh hati dengan Kota Daeng ini. Tak
perlu ditanya yang membuat saya jatuh hati pada kota ini.
Dibalik semua itu, 5 bulan disana
telah mengukirkan seribu kenangan dan kebahagiaan. Berawal dengan perkenalan
kemudian pertemanan hingga perasaan,
semua itu terjalin. Hal yang konyol jika orang-orang berpikir bahwa Kota ini
hidupnya sangat keras, yang saya tahu kota ini sangatlah membuat nyaman, Kota
yang memiliki orang ramah dan selalu menyambut bahagia ketika orang asing
mendatangi kota ini. Di kota ini saya bertemu dengan orang-orang yang peduli
dan memegang teguh arti dari kekeluargaan.
Universitas Hasanuddin, FIKP
adalah tempat saya menimba ilmu selama disana. Kamu harus tahu, ketika kamu
datang ke tempat ini maka kamu akan mendapatkan sapaan dan perkenalan hangat
oleh semua orang. Waktu terus berjalan, saya merasakan suka duka disana. Suka
ketika saya memiliki banyak orang yang bisa saya ajak untuk belajar dan
bermain, duka ketika saya merindukan pertemuan dengan keluarga. Perjalanan
wisata yang tak pernah terbayangkan sebelumnya dalam hiduppun terwujud disana.
Toraja, perjalanan pulau, dan pantai adalah perjalanan wisata yang sangat
menyenangkan. Jika berbicara pertemanan, jangan ditanyakan lagi,banyak sekali
terjalin hubungan pertemanan.
Perasaan, jika ditanya masalah
ini saya langsung akan menjawab bahwa saya telah jatuh hati disana. Tak peduli
orang akan beranggapan apa, tapi hati saya telah jatuh hati. Bagaikan langit
dan bumi adalah hal yang saya rasakan ketika saya mengakui bahwa hati saya
telah jatuh hati pada sosok itu. Sosok yang menurut saya mengagumkan, tak heran banyak orang yang mengaguminya termasuk saya sendiri. Tapi
ternyata hati saya berkata bahwa saya bukan sebatas mengagumi tapi menyayangi.
Di awal 2016, tepatnya 4 Januari
usia saya bertambah 1. Di hari itu banyak sekali kejutan yang datang silih
berganti. Bahkan hal yang tak pernah terbayangkan pun hadir menghampiri. Ucapan
dan doa tidak hentinya mengiringi pertambahan usia ini.Tak berhenti disitu, ucapan dan doapun terus
berlanjut ketikas saya pulang dari perantauan. 21 adalah usia yang banyak
memberikan perubahan dalam hidup saya.
Namun, hidup selalu tak semulus
yang diimpikan. Ketika saya harus pulang dari Kota Daeng adalah salah satu hal
yang bisa dikatakan menyedihkan. Harus berpisah dengan segala kehidupan disana,
meninggalkan seribu kenangan yang akan selalu melekat di ingatan dan hati. Akhirnya semua hal yang berhubungan dengan Kota Daeng semuanya
hilang. Tapi satu hal yang pasti segala kisah, kenangan di Kota ini akan selalu
ada di hati. Rusunawa yang menjadi tempat tinggal disana akan tetap menjadi saksi bisu kehidupan selama tinggal di Makassar. Rusunawa yang yang telah memberikan sejuta cerita didalamnya. Saya akan selalu merindukan suasana Kota Daeng.